Menyalakan AC Saat Tidak di Rumah Dapat Menghemat Listrik, Betulkah?
Di masa-masa inflasi dan harga barang yang melambung tinggi, banyak orang berusaha menghemat pengeluaran, termasuk listrik. Penggunaan listrik atau energi membutuhkan biaya, semakin sering digunakan, semakin tinggi tagihan listrik.
Misalnya, penggunaan air conditioning (AC). Faktanya, AC menyumbang 6 persen dari biaya listrik Amerika Serikat per tahun, yaitu sekitar USD 29 miliar, menurut Departemen Energi AS (DOE). Menjalankan unit AC sepanjang waktu memang memakan biaya mahal.
Namun, ada yang mengatakan bahwa menyalakan AC saat tidak di rumah atau menjaga suhu tetap konstan dapat menghemat listrik. Benarkah? Banyak hal yang mempengaruhi kinerja AC, tergantung pada berapa lama Anda akan pergi. Untuk mengetahui lebih jauh, berikut panduan menyalakan AC saat tidak di rumah disadur dari How Stuff Works, Rabu (31/5/2023).
Jangan matikan unit AC sepenuhnya jika Anda hanya pergi bekerja.
Logan Kureczka, konsultan komunikasi utama di Duke Energy di North Carolina, AS, mengatakan jika hanya meninggalkan rumah untuk satu hari, akan lebih hemat energi jika tetap menyalakan AC. Namun, nyalakan AC beberapa derajat lebih tinggi daripada saat Anda berada di rumah. Hal ini juga berlaku jika meninggalkan rumah selama satu atau dua hari saja. “Akan lebih hemat energi jika membiarkan unit AC tetap menyala, tetapi menaikkan pengaturan suhunya,” sarannya. Mematikan unit AC pada siang hari tidak selalu berarti buruk meski ada anggapan bahwa unit AC harus bekerja keras untuk mendinginkan rumah yang panas.
Hal ini hanyalah mitos karena AC tetap bekerja dengan kecepatan sama. Hanya saja, AC harus menyala lebih lama untuk mendinginkan rumah yang panas. Bahkan, unit AC dapat menggunakan lebih banyak energi jika dibiarkan menyala sepanjang hari pada suhu normal daripada mematikannya dan menyalakannya pada malam hari. Jika Anda tinggal di iklim panas, mungkin diperlukan beberapa jam untuk mendinginkan rumah saat bersiap tidur. Selain itu, penggunaan AC tidak hanya tentang mendinginkan ruangan, tapi juga mengurangi tingkat kelembapan.
Ketika sistem dimatikan selama lebih dari beberapa jam, tingkat kelembapan akan mulai meningkat, yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur, kerusakan pada barang elektronik, serta melengkungnya kayu dan kertas. Hewan peliharaan yang ditinggalkan di dalam rumah juga dapat berisiko kepanasan dan tidak nyaman. Hal ini sangat mungkin terjadi di daerah dengan iklim panas dan lembap. Oleh karena itu, disarankan tetap menyalakan AC saat tidak di rumah, tetapi dengan suhu lebih tinggi. DOE menunjukkan bahwa suhu interior yang lebih tinggi sebenarnya memperlambat aliran panas ke dalam rumah sehingga menghemat listrik dan uang. Saat Anda kembali ke rumah, jangan menyalakan AC terlalu rendah untuk “mempercepat” proses pendinginan. Ini tidak akan membuat rumah lebih cepat dingin dan hanya akan menambah tagihan listrik.
Anda bisa mematikan semua peralatan elektronik. Menyalakan AC Saat Tidak di Rumah Dapat Menghemat Listrik, Betulkah?
Jika seluruh anggota rumah tangga, termasuk hewan peliharaan, akan meninggalkan rumah selama lebih dari dua hari, Anda bisa mematikan semua peralatan elektronik, termasuk AC. “Anda akan menghemat energi paling banyak dengan mematikan unit AC,” imbuh Kureczka. Meski begitu, suhu internal mungkin tidak akan terlalu panas saat Anda kembali. Hindari pulang ke rumah yang terik dengan memasang termostat pintar. “Berinvestasi pada termostat yang dapat diprogram atau cerdas adalah cara bagus untuk memantau serta mengontrol efisiensi energi rumah, bahkan ketika tidak berada di sana,” ucapnya. Anda dapat menaikkan suhu termostat sebelum pergi, kemudian mulai mendinginkannya saat dalam perjalanan pulang. Kureczka juga menyarankan menutup tirai jika pergi lebih dari beberapa jam guna menghalangi sinar matahari sore sehingga unit AC tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mengatasi panas.
Energy Star (sebuah program yang dijalankan DOE dan Environmental Protection Agency) merekomendasikan menjaga termostat pada suhu 25 derajat Celsius atau lebih tinggi pada siang hari, 27 derajat Celsius untuk tidur, dan 29 derajat Celsius saat jauh dari rumah. Meskipun suhu ini tampak terlalu tinggi bagi Anda, mendinginkan rumah hingga 28 derajat Celsius dapat mengurangi tagihan listrik hingga 25 persen. Soal termostat, Kureczka menyarankan menaikkan suhu setinggi mungkin sambil tetap merasa nyaman, ini akan bervariasi untuk setiap orang. “Biasanya, menaikkan suhu hanya dua derajat akan membantu mengurangi biaya pendinginan sebesar 5 persen,” ujarnya.
Siapa pun yang kesulitan tidur dalam suhu 26 derajat Celsius lebih juga dapat menggunakan seprai dan pakaian tidur yang lebih ringan serta berinvestasi dalam seprai “pendingin” untuk menyesuaikan diri dengan perbedaan suhu. Terakhir, pastikan rumah terisolasi dengan baik sehingga udara dingin tidak keluar dan udara hangat tidak masuk. Dengan begitu, tidak membuang energi dan dapat menghemat tagihan listrik.